Semalaman Ahsan hanya khusyuk meminta petunjuk kepada sang Ilahi. Semalaman dia tidak tidur, hingga terbitlah mentari pagi. Gadis cantik berambut terurai menuruni anak tangga. Matanya sangat indah dengan bulu mata yang lentik dan alis melengkung seperti bulan sabit yang hitam.
Banyak pria yang berusaha mendekati Naura namun, Naura tetap menolak. Dia menjadi pribadi yang pendiam dan menyendiri. Dengan jas biru langit dan cana jens dia terlihat sangat anggun. Cara berjalannya juga sangat mempesona.
"Mbak Nina, di mana itu pegawai kita yang baru?" tanya Naura sambil menarik kursi lalu duduk.
"Sedang membersihkan mesin sanyo, nona," jawab Nina.
"Ingat Mbak ... jangan sampai dia tahu kalau aku ini Naura!" jelasnya Naura mengingatkan dengan tegas.
"Siap Nona aman, lalu bagaimana rencana Nona soal mengadopsi Ibrahim apa nona sudah memiliki cara?"
"Sudah aku akan menikahi Ahsan, tinggal menunggu keputusannya saja," jelas Naura sambil makan, wajahnya terlihat memikirkan sesuatu.