Kepercayaan diri Ancel memang bagus, tapi semua kata-kata yang dikeluarkan anak itu sangat mengerikan untuk anak seusianya. Marquess Orbak bahkan hanya bisa menganga saking terkejutnya.
"Kau!" Viola menoyor kepala Ancel kuat, "berani sekali orang rendahan sepertimu bersikap kurang ajar pada Ayahku!" bentaknya.
Arabella menepis tangan Viola dengan sorot geram, "tidak saya sangka Nona Viola yang tadi menceramahi saya ternyata malah bersikap kasar pada anak kecil."
"Jangan ikut campur!" jerit Viola sebal.
"JANGAN MEMBENTAK KAK ARABELLA!" balas Ancel menjerit nyaring.
"DIAM KAU ANAK SAMPAH!" Viola semakin emosi.
"Siapa yang anak sampah?" celetuk sebuah suara yang terasa dingin hingga kasak kusuk aula pesta itu lenyap seketika.
Julian melangkah tegap dengan ekspresi dingin dan sorot mata yang tajam. Felix mengekorinya di belakang.
"Ulangi," perintah Julian setibanya di tengah-tengah Viola dan Ancel yang ditemani Arabella.