Arabella dan Orchidia muncul di halaman depan. Senyum Julian langsung mengembang ketika matanya saling bertubrukan dengan Arabella. Tapi ia segera mengubah ekspresinya saat bertatapan dengan Vivaldi.
"Beberapa minggu yang lalu saya menerima hadiah pohon kayu yang sangat kuat. Dan.. kayu itu saya jadikan dua buah lemari. Satu sudah ditaruh di kamar saya, dan rencananya satu lagi ingin saya berikan pada Lady Arabella," jawab Julian.
"Aha!! Jadi begitu," Vivaldi tersenyum semakin lebar.
Arabella membuang nafas muak, "padahal saya yang mendapat lemari, tapi yang girang seperti terbang ke angkasa malah Ayah," gerutunya kesal.
Mendengar itu, Orchidia pun tertawa tanpa suara sembari menepuk punggung Arabella.
"Dia kan memang serakah, sayang."
"Jadi, tunggu apalagi? Langsung saja masukkan ke kamar Arabella. Kamarnya masih sangat luas dan lebih dari cukup untuk menampung lemari," ujar Vivaldi.