Nara menunggu di kamarnya. Kamar yang indah, lebih bagus dari lada kamar asrama bidadari. Kamar yang disediakan khusus oleh Raja Akhirat untuknya. Ia terlihat tak sabar menunggu Raja Akhirat kembali dari rapat bersama para malaikat. Ia gelisah, takut kalau permintaannya tidak di kabulkan oleh para malaikat. Ia menarik napas dan menghembuskannya, "aku harap ayah berhasil mengambil hati para malaikat!" Kata Nara. Ia melihat ke jendela, belum ada tanda-tanda Raja Akhirat pulang ke istana.
Tak lama kemudian, Raja Akhirat terlihat sedang berjalan di halaman istana. Nara sangat senang melihat kedatangan ayahnya itu. "Ayah!" Ia bergegas keluar kamar.
Di luar, Nara berlari. "Ayah, bagaimana dengan rapatnya?" Tanya Nara. Ia menunggu kabar baik dari ayah kandungnya itu.
"Semua berjalan lancar, dan kamu tau? Para malaikat menyetujui permintaan kamu," katanya berbohong. Untuk pemrintaan Nara, Raja Akhirat lah yang memutuskan secara sepihak.