Ardina masih menatap Asmodeus, ia butuh jawaban atas pernyataan Rail yang. Asmodeus membungkam seribu bahasa dan kata. Namun, otaknya tetap bekerja disaat terdesak seperti saat ini. Ia cukup membenci Rail walau ia menginginkan Rail kembali menjadi iblis sesaat tadi. Ia menatap tajam pada Rail, lalu kearah Ardina. Andaikan ia tidak membutuhkan kekuatan Ardina, mungkin saja ia sudah menghabisi gadia itu dan menjadikan budak di istananya seperti Nara.
Tak lama, setelah otaknya bekerja sekian detik. Asmodeus tersenyum, bukan Raja Iblis namanya bila ia tidak menemukan jalan keluar. Rencana licik melintas di benaknya. Rencana yang membuat ia ingin menghabisi Rail dan memguasai gadis itu.