"Aku harus mencari jalan keluar dan menyelamatkan Nara!" Kata Ardina lagi. Ia melanjutkan langkahnya walau tidak tau kemana arah jalannya. Ia biarkan kaki yang menuntun langkahnya untuk mendapatkan jalan keluar. Sayangnya, semakin ia memasuki kabut tebal itu, semakin ia sulit bernapas. Langkah Ardina mulai terhuyung, kakinya tidak lagi bisa fokus untuk berpijak agar langkahnya tetap kuat melangkah. Dan lalu..
Gubrak.
Ardina pingsan.
Tergeletak tak sadarkan diri akibat kabut beracun yang terlalu tebal.
Sedangkan Nara masih terbuai oleh ilusi yang diciptakan pohon ilusi. Memberikan kehidupan yang semuanya Nara mau, sesuai yang Nara impikan semenjak dirinya beranjak remaja.