Perlahan tangan Jonathan pun terangkat dan membelai rambut Elisa. Di bibirnya tersungging senyuman manis dan sangat menawan.
Elisa yang tiba-tiba dibelai hanya diam dan meresponnya dengan pura-pura cuek. Dia bingung mengapa perlakuan Jonathan terkesan lebih manis. Apalagi tadi lelaki itu sampai menggombalinya segala.
"Kamu benar-benar sudah berjuang, Sayang." Jonathan membelai rambut wanita itu sekali lagi. "Kamu hebat … kamu wanita yang luar biasa," pujinya dengan tulus.
Elisa membalas senyuman Jonathan dengan malu-malu. Jujur saja dirinya terasa seperti melambung di atas awan hanya karena pujian kecil namun bermakna yang begitu besar buatnya.
Tangan Jonathan turun ke pipi Elisa dan mengelusnya dengan lembut. Ingin sekali dirinya mengecup bibir Elisa sambil memegang kedua pipi wanita ini. Tapi, sebelum itu dapat dilakukannya, Elisa malah menggenggam tangan Jonathan sambil menyunggingkan senyuman yang lebar.