Kami tidak lagi bersama dalam satu ruangan. Jose sudah mendahului langkah kami yang kemudian memasuki halaman di balik pintu gerbang. Seperti biasa, Sefana selalu membersihkan tangannya di aliran air mengalir dekat pemompa untuk menyirami tanaman.
Langkahku terhenti sambil memperhatikan tingkahnya. "Kak Sefa pernah punya pembantu atau tukang kebun?"
Sefana mulai menegakkan sedikit tubuhnya, hingga sepenuhnya bediri dengan tegak. "Pernah. Tapi, saya hanya pake orang deket-deket sini aja. Kalo tukang kebun saya cari tetangga, Cha," sambil melirik ke halaman taman, "emangnya kenapa, Cha?"
"Nggak kenapa-napa. Tapi selalu kelihatan rapi banget."
"Saya memang nggak suka diam. Tinggal sendiri bikin bosen aja." Sefana memalingkan pandangannya mengarah wajahku.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.