Capítulo 155: Dokter Elin

Kirana dan Tesier saling pandang ketika Raja menanyakan hal yang mereka bahas. Namun, sejurus kemudian Tesier tertawa seraya mengibaskan tangan.

"Bukan hal yang penting buat laki-laki. Ini pembicaraan tentang wanita."

Raja mengangkat bahu, lantas menunjukkan kantong yang dia bawa. "Aku beli donat buat cemilan."

Wajah Kirana sontak berbinar. "Wah, aku mau! Rasa kacang almond."

Raja tersenyum lantas membuka kotak donat tersebut dan mengambilkan pilihan Kirana.

"Wah! Terlihat sangat enak. Aku terakhir makan donat saat masih sekolah. Itu pun donat kampung, yang cuma pake taburan gula halus," ujar Kirana sebelum melahap donat tersebut.

"Kalau begitu kamu makan, ya. Mumpung ada banyak varian rasa," ucap Tesier menepuk pelan tubuh Kirana yang tertutup selimut.

"Donat mahal rasanya memang beda, ya." Kirana menatap takjub setelah merasakan satu gigitan. Dia lantas menggigit lagi.

Raja dan Tesier terkekeh melihat tingkah lucu Kirana yang sangat lugu dan polos.