Beberapa menit berlalu, Kimberly masih tak berani menatap Tuan Drigory yang ada di ruangan itu. Padahal, sejak tadi Tuan Drigory ingin sekali berinteraksi dengan Kimberly. Tuan Drigory hanya ingin tahu seperti apa putri Nyonya Watson. Viona sering kali membanggakan putrinya, ketika bicara dengan Tuan Drigory. Tapi saat ini Tuan Drigory tidak bisa menyebut tentang Viona di depan Kimberly karena Kimberly tidak tahu kalau ibunya bekerja di rumah Tuan Drigory.
"Kenapa sejak tadi kau hanya diam saja, Anak Manis?" tanya Tuan Drigory.
"Kimberly," ucap Kimberly sambil menunduk.
"Kimberly?" Tuan mengerutkan keningnya.
"Nama saya Kimberly," jawab Kimberly.
"Ouh, kau ingin menyebutkan namamu. Aku lupa kalau sejak tadi aku tak tahu siapa namamu," ucap Tuan Drigory. " Aku senang karena kau menjadi teman anakku. Dia hampir tak punya teman selama ini," kata Tuan Drigory.