***
Lift terbuka dan Arkhano langsung mendapati penthouse-nya dalam kegelapan. Dia melangkah, menyalakan semua saklar lampu dan dalam sekejap, semua pencahayaan di penthouse tersebut langsung menyala, tetapi sama sekali tak mengganggu penglihatannya.
"Aletta?" panggil Arkhano dengan suara lantang dari tengah-tengah penthouse.
Tidak ada jawaban, namun jelas di serambi dekat lift terdapat higheels setinggi lima sentimeter yang dipakai gadisnya pagi ini.
"Ale?" panggilnya lagi memanjat tangga satu per satu menuju kamar sang gadis dengan cepat. "Aletta?" Dia membuka pintu kamar yang di ranjangnya terdapat tas kerja yang dibuang sembarangan. Arkhano mengerutkan alis sembari mengeraskan rahang. Dia menutupnya kembali dan menyusuri setiap ruang di lantai dua sambil memanggil-manggil namanya. Lantai dua tak ditemukan, dia turun lagi ke lantai satu dengan tergesa-gesa.
Cklek