Cahyo menggulingkan badan dan menatap isterinya yang melihati dengan sorot mata ingin tahu, cemas, dan takut. Sebuah gambaran ketika Clara melahap kemaluannya dan dengan ganas bergerak naik-turun, melintas seketika. Itu benar-benar pemandangan yang jauh lebih keren daripada apa yang Clara tampilkan sekarang. Kemudian, dengan rasa bersalah yang jelas, Cahyo membalas.
“Aku gak mau bohong. Kami... melakukan hubungan seks.”
“OK,” jawab Clara dengan bibir bergetar. “Tapi itu hanya kamu dengan dia aja kan? Nggak dengan orang lain, atau dia terus gabung lagi orang lain?”
“Threesome gitu? Nggak!”
Clara tersenyum kaku. “Gapapa. Itu sih nggak seperti kamu bohongin aku. kamu kan tetap berhubungan seks dengan isterimu. Ya, semacam itu deh.”
“Sebetulnya itu terasa aneh sih, Ma. Rasanya gimana ya.”
“Gapapa pak. Mama udah siapin mental. Terus….. ada yang lain?”
Cahyo mengangkat bahu dan mulai bercerita sedikit.