Baixar aplicativo
5.7% KEAJAIBAN 12 BINTANG / Chapter 23: LIAN SANG RIDER SETAN!

Capítulo 23: LIAN SANG RIDER SETAN!

Ibra terdiam mendengar penuturan Gemini.

Ingin tidak percaya tapi itu kenyataan. Tapi untuk percaya, dirinya yang tidak percaya hal-hal seperti itu terjadi juga sulit untuk mengiyakan bahwa itu nyata.

Akan tetapi, jika sekali lagi ia tidak percaya, lantas apa yang sudah terjadi bagaimana untuk menjelaskannya?

***

Cilla memasuki sebuah gedung perkantoran setelah memarkirkan mobil yang dikendarainya dengan baik di parkiran gedung mewah tersebut.

Dengan langkah tergesa. Wanita berambut panjang itu masuk ke dalam lift dan tidak sabar untuk menanti lift yang membawanya naik ke lantai atas.

Ketika sudah sampai di lantai atas, perempuan itu berpapasan dengan seorang staff yang bekerja di gedung perkantoran itu, sehingga Cilla meminta perempuan itu untuk menghentikan langkahnya sesaat karena ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada staff perempuan tersebut sebelum akhirnya ia ke ruangan sang ayah.

"Ada apa, Bu?" tanya staff perempuan itu dengan wajah penuh tanda tanya.

"Apakah, Lian ada kemari baru-baru ini?" tanyanya dengan sorot mata menyelidik.

"Tuan Lian memang mampir kemari, tapi hanya sebentar, Bu!" jawabnya sambil menunduk hormat pada Cilla.

"Ke ruangan ayahku, kah?"

"Benar, tapi hanya sebentar, setelah itu ia turun lagi."

"Apakah ayahku dengan dia bertengkar?"

"Saya kurang tahu, Bu. Tapi, sepertinya memang terlibat perdebatan sedikit."

"Baiklah. Lanjutkan pekerjaanmu!"

Staff perempuan itu menundukkan kembali tubuhnya ke hadapan Cilla sebelum akhirnya membalikkan tubuhnya, dan melangkah meninggalkan putri bosnya itu untuk kembali bekerja.

Sepeninggal staff perempuan itu, Cilla melangkah kembali menuju tujuan utamanya tadi, ke ruangan ayahnya, karena ingin tahu, apa yang sedang terjadi antara ayahnya dengan Lian.

Setelah berada di depan pintu ruangan kerja sang ayah, Cilla mengetuk pintu itu dengan ketukan yang tidak bisa dikatakan sabar menunggu.

Hanya berselang beberapa menit saja, wanita itu menerobos masuk ke dalam ruangan itu, dan Cilla sedikit terkejut ketika ternyata ayahnya sedang ada tamu.

Tamu pria itu menghentikan ucapannya ketika Cilla masuk. Sementara Cilla? Sudah terlanjur masuk ke dalam ruangan kerja sang ayah, tidak mungkin untuk keluar lagi hanya karena ada tamu ayahnya.

Wanita itu akhirnya melangkah ke arah sofa dan duduk di sana sambil menyimak obrolan yang tadi sempat terhenti ketika ia masuk tadi.

Sedetik, dua detik sampai satu menit, Cilla menyimak arah pembicaraan ayahnya dengan sang tamu, hingga kemudian dia baru tahu tamu itu dari pihak Lian yang ingin memisahkan diri dari perusahaan mereka setelah beberapa tahun terakhir, ayah Cilla adalah sponsor utama di mana Lian yang kerap bertanding di arena balap.

Lian yang tidak banyak mengekspos siapa kedua orang tuanya dan orang-orang hanya tahu, dia tinggal dalam manajemen yang dikelola oleh pengusaha sukses menjadi incaran banyak para bos besar setelah memenangkan pertandingan adu balap di sirkuit terakhir yang ia hadapi.

Hingga pada akhirnya, Lian dikurung pada saat itu di sebuah tempat karena mereka khawatir Lian bekerjasama dengan orang lain, untuk menenangkan pertandingan adu balap selanjutnya di tingkat internasional setelah sebelumnya hanya bertanding di taraf nasional saja dan selalu ... Menang!

Lian yang digelari sang rider setan oleh para saingan dan musuhnya sulit untuk dikuasai dan dikalahkan ketika sudah benar-benar bertanding di lapangan.

Jika sudah di atas motor gedenya, Lian tidak akan mudah untuk dikalahkan, hingga banyak yang menganggap pemuda itu adalah saingan utama bagi para pembalap, belakangan ini, dan jika bisa mengalahkan pemuda itu, pasti akan terkenal secara mendadak!

"Tunggu! Jadi, maksudnya ini, Bapak tidak mau Lian bekerjasama dengan perusahaan kami lagi, untuk ke depannya?"

Cilla tidak tahan untuk tidak bertanya, dan pertanyaan Cilla membuat sang ayah dan juga tamunya untuk sesaat menoleh ke arah wanita itu.

"Ya, kami hanya ingin memusatkan Lian untuk rutinitas pribadinya, sekarang ini jika ia tetap di sini, akan sedikit buat dia waktu untuk istirahat sementara untuk bertanding ia perlu kekuatan yang lebih banyak dan hal itu bisa didapatkan jika ia istirahat dengan baik."

Tamu ayah Cilla merespon pertanyaan Cilla dengan sangat baik, tapi terdengar tidak baik di telinga Cilla karena itu bukan berita yang bagus untuk ia dan ayahnya.

Lian, adalah aset perusahaan mereka. Dengan kerjasama antara mereka dan pihak dari Lian, mereka mendapatkan untung banyak seperti sebelumnya di pertandingan-pertandingan yang sudah dilakukan oleh Lian.

Jika sekarang, Lian ingin memisahkan diri, rasanya Cilla juga tidak akan rela. Baru saja berniat untuk melakukan pendekatan dengan pemuda itu, sudah ada kabar tidak enak, dan ia tidak suka.

"Apakah, Lian akan diminta untuk menikah? Hingga ia perlu waktu yang banyak untuk pribadi? Dia, sudah punya pacar? Bukankah pihak kalian tidak mengizinkan dia untuk punya pacar, mengapa kalian seperti meminta dia untuk berhubungan dengan wanita?"

Bayangan wajah gadis yang ditemui Cilla saat di jalan menuju gedung ini berkelebat di benak Cilla.

Wanita itu seperti punya masalah serius dengan Lian. Pacar Lian, kah? Pertanyaan yang timbul dari hati Cilla membuat gadis itu semakin tidak sabar untuk bertemu dengan Lian.

"Maaf, ini masalah pribadi Lian, jadi tidak bisa untuk dibeberkan jika tidak ada izin dari pihak terkait!

"Menyebalkan!!"

Habis bicara seperti itu, Cilla beranjak keluar tanpa mempedulikan teriakan sang ayah yang memintanya untuk tidak keluar karena pembicaraan belum selesai.

Tapi, Cilla tidak peduli, wanita itu tetap keluar dari ruangan kerja sang ayah, dan kembali turun ke lantai bawah, karena ia tahu akan mencari ke mana pembalap satu itu sekarang ini.

Dengan penuh perasaan kesal, Cilla mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, ke tempat di mana biasanya ia bisa menemukan Lian jika ia ingin bertemu dengan pria itu, meskipun sebenarnya, kalau di tempat itu, Lian tidak suka untuk diusik.

Di sebuah lapangan sirkuit, yang sepi karena sedang tidak menyelenggarakan kegiatan apapun, Cilla melihat motor pria itu ada di sana.

Senyum mengembang di bibir merah Cilla. Gadis itu segera memarkir mobilnya dan tergesa keluar dari mobil setelah sebelumnya merapikan penampilannya terutama wajahnya agar bisa menarik perhatian pemuda tersebut.

"Aku cari ke mana-mana, ternyata kamu di sini!"

Cilla menyapa Lian yang berdiri sendiri sambil memandang lapangan yang tidak ada orang sama sekali.

"Buat apa kamu ke sini!"

Suara khas Lian yang jutek dan dingin merespon perkataan Cilla, dan Cilla hanya menghela napas mendengarnya, berusaha untuk sabar.

Toh, bukan yang pertama kali ia diperlakukan seperti itu oleh Lian. Namun anehnya, meskipun diperlakukan dingin oleh pembalap muda itu, Cilla jadi suka.

Sebuah perasaan yang tidak bisa ia tahan, dan ia murka ketika menyadari Lian ingin memisahkan diri dari perusahaan ayahnya.

"Buat melancarkan aksi protes sama kamu, karena aku dan ayahku tidak suka kamu membuang kami!"

Note: Tidak ada yang abadi, termasuk sebuah kebersamaan antar apapun, karena itulah, saat masih bersama pergunakan waktu sebaik mungkin.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C23
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login