Baixar aplicativo
42.55% A CEO WIFE NOTE (Bahasa Indonesia) / Chapter 20: Kedatangan Emily

Capítulo 20: Kedatangan Emily

"Permisi Pak," ucap Emily kepada para penjaga sambil membawa beberapa minuman di atas nampan.

"Iya, silahkan."

Berhasil. Akhirnya Emily bisa masuk ke dalam rumah Hans dengan cara menyamar sebagai pelayan di sana. Dan untungnya para penjaga itu tidak mengenali perubahan Emily pada dirinya.

"Kok kaya kenal ya? Kaya pernah liat," tanya salah satu penjaga kepada teman yang lainnya.

"Iya sama. Kaya pernah liat. Tapi dimana ya?"

"Ah mungkin perasaan kalian aja kali. Udah yuk kerja lagi. Jangan sampai kita kecolongan ada orang yang main masuk seperti Mba yang tadi."

"Iya, ayo."

Setelah tebak-tebakan dengan sesama penjaga di sana, akhirnya mereka semua tidak memikirkan semua itu lagi. Para penjaga di sana mulai fokus untuk menjaga acara di rumah Hans malam ini. Karena itu adalah tugas mereka semua. Dan jika mereka semua tidak bisa melakukannya dengan baik, sudah pasti mereka akan di marahi oleh Neneknya Hans yang sudah meng-hair mereka untuk menjaga dan mengamankan acara malam ini.

********

Emily sekarang sudah berhasil masuk ke rumah Hans tanpa undangan. Di sana Emily masih menyamar menjadi seorang pelayan. Dan di sana Emily juga melihat Hans yang sedang bermesraan dengan Aleysa. Karena saat ini adalah saatnya foto-foto untuk sepasang pengantin supaya bisa di abadikan menjadi suatu kenangan.

Hans dan Aleysa saling berhadapan. Kedua Hans melingkar tepat di pinggang Aleysa. Sedangkan tangan Aleysa di taruh di atas dada Hans. Jarak antara Hans dan Aleysa sangat dekat. Bahkan mereka berfoto sengaja seperti layaknya sepasang kekasih yang hendak berciuman. Tiba-tiba saja jantung Hans ikut berdetak kencang.

"Ini kenapa jantung aku jadi berdetak kencang seperti ini ya? Masa iya aku mulai ada rasa sama Aleysa? Engga. Ga mungkin. Sampai kapan pun aku ga akan pernah bisa mencintai Aleysa. Karena wanita yang aku cintai hanya lah Emily," pikir Hans di dalam hatinya.

"Udah selesai kan sesi fotonya? Saya mau ke kamar mandi dulu soalnya," tanya Hans.

"Yaudah kalo gitu silahkan ke kamar mandi aja Pak," jawab fotografer nya.

Hans pun langsung pergi menuju ke kamar mandi dengan sikapnya yang sedikit aneh. Dia terlihat sedikit gugup.

Ketika Hans hendak pergi ke kamar mandi, tiba-tiba aja Hans di tarik oleh seseorang. Dan ternyata orang itu adalah Emily.

"Hey. Siapa kamu? Berani-beraninya kamu tarik-tarik saya," bentak Hans.

Kemudian Emily membuka kacamatanya dan memberitahukan kepada Hans jika dia adalah Emily.

"Sayang, sayang. Ini aku sayang."

"Emily? Kok kamu bisa pakai baju pelayan kaya gini?"

"Iya. Ini semua karena kamu. Aku ga boleh masuk ke dalam kalo aku ga punya undangannya. Makanya aku nyamar jadi pelayan di sini. Lagian kenapa kamu tega banget si sama aku? Kenapa kamu bohong sama aku? Kamu tega batalin semua janji kamu sama aku hanya demi merayakan pesta pernikahan seperti ini sama Aleysa. Kamu jahat Hans."

Emily terus memukul tubuh Hans dengan sangat kerasnya sambil menangis. Hans yang melihat air mata Emily terjatuh di atas pipinya pun tidak bisa diam begitu saja. Hans langsung menenangkannya dengan pelukan hangat yang dia berikan kepada Emily.

"Kamu yang tenang sayang. Kamu jangan salah sangka seperti ini. Aku itu ngelakuin ini semua karena terpaksa. Aku juga awalnya ga tau akan ada acara seperti ini. Ketika aku pulang, keadaan rumah sudah seperti ini. Aku hanya di paksa sama Nenek."

"Kenapa kamu ga berontak? Kenapa kamu ga tolak aja semuanya? Kenapa si kamu harus mau di suruh sama Nenek ini itu?"

"Aku udah berusaha tolak sayang. Tapi Mamah malah ikutan desak aku supaya aku mau melakukan ini semua. Hingga akhirnya aku ga tega sama Mamah dan aku mau melakukan ini semua. Tapi satu yang harus kamu tau. Aku akan tetap mencintai kamu. Ga akan ada wanita lain yang bisa menggantikan kamu. Apalagi Aleysa."

"Kamu janji sayang?"

"Iya aku janji. Dan aku akan atur bagaimana caranya supaya aku bisa cerai dari Aleysa. Setelah itu aku akan menikahi kamu. Yang terpenting untuk saat ini kamu harus sabar dan bisa ngertiin posisi aku saat ini ya sayang."

"Iya sayang. Aku akan sabar menunggu kamu. Yang penting kamu akan tetap bisa mencintai aku dan ga akan tinggalin aku."

"Pasti itu sayang. Sayangnya aku, sini."

Hans semakin mempererat pelukannya sambil mengusap kepala Emily dengan sangat lembutnya. Bisa-bisanya ketika sedang acara pernikahannya ini Hans masih romantis-romantisan dengan wanita lain.

Ternyata dari kejauhan sudah ada Aleysa yang melihat kemesraan antara Hans dan Aleysa. Bahkan Aleysa juga mendengar pembicaraan antara Hans dan Aleysa. Tetapi Aleysa tidak main marah begitu saja. Aleysa hanya bisa menangis.

"Sebegitu cintanya Hans sama Emily. Sepertinya aku emang ga bisa mempertahankan rumah tangga aku. Karena di sini hanya aku yang mau bertahan. Sedangkan Hans engga. Tapi gimana sama janji aku ke Ayah?" pikir Aleysa di dalam hatinya.

Karena Aleysa tidak mau terlalu lama melihat kedekatan Hans dan Emily, Aleysa memutuskan untuk segera pergi dari sana. Tetapi Aleysa justru malah bertemu dengan Catline.

"Kak Aleysa? Kak Aleysa ngapain di sini? Kak Aleysa nangis? Kakak kenapa?" tanya Catline yang sangat khawatir dengan keadaan kakaknya saat ini.

"Engga. Kakak ga apa-apa kok de."

"Bohong. Pasti semua ini karena sikapnya kak Hans kan? Kak Hans dimana? Biar aku bicara sama dia."

"Jangan de. Kamu jangan emosi seperti ini. Ini semua ga ada hubungannya sama kak Hans kok. Lebih baik sekarang kita kembali ke depan aja ya."

"Engga. Pasti ada yang di tutupin kan dari kakak."

Catline tetap pergi ke arah dalam rumahnya untuk memastikan apa yang sebenarnya sedang terjadi sehingga membuat Aleysa sampai menangis. Padahal Aleysa sudah berusaha untuk menahan Catline. Tetapi Catline adalah orang yang semakin di larang justru semakin penasaran menjadikan dia semakin penasaran untuk melihat apa yang terjadi sebenarnya dengan Aleysa. Di sana Catline berhasil menemukan Hans yang sedang berpelukan dengan Emily.

"Ohh bagus. Di acara pernikahannya seperti ini masih bisa-bisanya kak Hans berduaan dengan wanita lain."

"Catline? Catline kamu jangan ikut campur masalah aku ya," jawab Hans.

"Haha. Aku ga boleh ikut campur sama masalah kak Hans? Ini semua itu juga akan menjadi masalah aku karena kak Hans udah buat kak Aleysa menangis. Tega banget ya kak Hans lakuin itu semua sama kak Aleysa. Kak Hans itu adalah laki-laki yang paling jahat sedunia. Dan kamu, kamu adalah wanita yang ga punya tau malu. Udah tau kak Hans udah punya istri, tapi masih aja di dekatin. Dasar wanita ular."

-TBC-


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C20
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login