Baixar aplicativo
7.69% Mereka Ada / Chapter 2: Kelvin

Capítulo 2: Kelvin

apa-apain Tania gimana?" ucap Adrien.

"Udah, percaya dia ga bakal apa-apain," ucap Barend.

"Kok kamu yakin banget sih? Emang kamu kenal sama dia, malah yakin banget keliatannya," ucap Adrien.

"Aku kenal, dia cewe kan dan namanya Jessi," ucap Helven.

"Kok papi tau sih?" ucap Vina.

"Dia baik kok orangnya, udah gak perlu larang Tania," ucap Barend.

"Kamu yakin dia ga bakal apa-apain Tania?" tanya Adrien.

"Iya, aku yakin, dia baik dan ga bakal jahatin Tania," ucap Helven.

"Berarti papi juga bisa dong liat si Jessi yang dibilang sama Tania tadi?" tanya Vina.

"Iya, papi bisa," ucap Helven.

"Pi, papi janji kan ga bakal larang?" ucap Tania.

"Ha, iya papi ga bakal larang kamu, tapi dengan satu syarat suruh Kevin keluar," ucap Helven lagi, dengan suara yang memaksa.

"Iya," sahut Tania yang kembali melihat ke arah kolong meja tersebut.

"Kevin, papi gak bakal larang kamu kok buat temenan sama aku, kamu keluar sekarang ya," ucap Tania.

"Iya," sahut Kevin yang segera keluar dari persembunyiannya.

"Hai, kamu ya, yang namanya Kevin?" tanya Helven.

"Iya om, aku Kevin," ucap Kevin.

"Om bisa liat aku juga?" tanya Kevin.

"Iya saya bisa liat kamu, kamu temannya Tania kan?" ucap Helven.

"Iya om, Tania baik banget sama aku, Tania anak om?" tanya Kevin.

"Iya, dia anak saya," ucap Helven.

"Om gak bakal larang aku buat jadi temen Tania kan om?" tanya Kevin.

"Tapi dengan satu syarat," ucap Helven.

"Apa pun syaratnya, Kevin bakal lakuin itu om asal bisa jadi temen Tania," ucap Kevin.

"Baik, syaratnya, kamu harus jagain Tania kapan pun dan di mana pun, kamu gak boleh jahat dan apa apain Tania, kamu sanggup?" tanya Helven.

"Sanggup om," jawab Kevin.

"Ya udah, kamu boleh temanan dengan anak saya, jangan sampe kamu sakiti dia," ucap Helven.

"Siap om," ucap Kevin yang tampak senang.

"Yeaay, makasih pi, Tania sayang papi," ucap Tania yang mendengar ucapan papinya.

"Kita bakal jadi teman selamanya Tania," ucap Kevin senang.

"Iya, Tania senang bisa temenan sama Kevin," ucap Tania.

Sedangkan Adrien dan Vina kini hanya bingung, karena mereka tak bisa melihat wujud Kevin yang berada didekatnya.

"Sayang," panggil Adrien yang memegang lengan Helven.

"Iya?" sahut Helven yang melihat ke arah Adrien.

"Kamu yakin bolehin Tania temenan sama mereka?" tanya Adrien.

"Udah kamu tenang aja, Tania bakal baik-baik aja kok," ucap Helven yang meyakinkan istrinya.

"Iya deh, tapi awas aja kalo Tania bakal kenapa kenapa, itu semua salah kamu," ucap Adrien.

"Iya sayang," sahut Helven.

Setelah berapa jam mereka di sana, dan kini keluarga kecil tersebut tengah menuju jalan pulang agar sampai ke rumahnya.

***


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C2
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login