Ayu Lesmana menepuk pundaknya, "Mimpi itu masih harus ada."
Dia menatap Eriana Gemilang yang sedang duduk dan berpikir dengan cemas, jika dia tidak bisa membiarkan lagu ini populer, karir Eriana Gemilang akan berakhir.
Sambil khawatir, mata Ayu Lesmana menyala tiba-tiba, seolah memikirkan sesuatu, "Eriana Gemilang, kamu harus terus bernyanyi, aku akan memberimu beberapa lagi. Kak Raka Sadana, dapatkah kamu menemukan alat untuk membantu kami merekamnya."
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Raka Sadana mengerutkan kening lebih dulu.
Setelah beberapa saat dia keluar tanpa suara, dan setelah beberapa saat dia membawa masuk seorang pria yang membawa kamera.
"Kamu bisa merekam untuk mereka." Raka Sadana masuk dan bersandar di kursi dengan lengan disilangkan, lalu menganggukkan dagunya pada Ayu Lesmana dan yang lainnya.
Ayu Lesmana menghela nafas lega. Dia kemdian memandang Eriana Gemilang dan tersenyum, "Ayo."