Ku anggukkan kepalaku dan berkata kalau dirinya benar. "Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan. Setidaknya untuk sekarang aku akan fokus dengan pengobatan yang aku jalani. Namun Papa tidak mengerti, dia terus memerintahkan aku untuk bekerja, padahal dirinya sudah tahu. Tadi saja aku meneleponnya untuk meminta libur, tapi dia melarang dan berkata kalau waktuku tinggal dua hari sebelum operasi besar. Karena setelah operasi, aku akan dirawat entah sampai kapan dan kemungkinan perusahaan tidak dalam kendaliku," balasku.
"Mungkin Tuan Besar akan meminta seseorang untuk menggantikanmu sementara waktu, mungkin juga Tuan Besar sendiri yang akan turun tangan. Tak mungkin perusahaan ditinggalkan begitu saja, bukan? Namun kau bisa bernapas lega, karena tak perlu lagi memikirkan tentang perusahaan ini," ucap Tasaki. Aku mendesis.
"Kau benar. Aku bebas. Mungkin sekarang aku bisa keluar dari agensi, karena tak ada lagi yang memaksaku untuk tetap di sana."