"Akhir-akhir ini, Tuan Reizero selalu melamun. Saat salah satu orang memanggilnya, dia tidak akan segera menoleh, bahkan teriakan Tuan Hotaka saja tidak didengarnya. Seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat."
"Kau benar. Pernah juga saat itu, dia sedang makan siang, tetapi makanannya tidak dimakan, hanya dipandangi saja."
"Aku menjadi khawatir dengannya. Kira-kira apa yang membuatnya sampai melamun seperti itu?"
"Entahlah."
Aku terdiam ketika mendengar dua karyawanku membicarakan hal itu sebelum aku masuk ke ruang rapat. Beberapa orang di dalam sana juga membicarakanku. Dua hari lalu aku sempat melantur, membicarakan pembahasan yang sudah pernah ku bahas Minggu lalu. Padahal aku sudah tahu apa yang ingin aku sampaikan, tapi tanpa sadar, aku mengatakan hal yang tidak seharusnya. Hotaka sampai memarahiku karena aku melakukan hal itu.