"Apa yang ingin kau katakan? Jangan banyak beralasan! Aku tidak akan menerimanya sampai kau paham kalau kau berbuat salah, aku akan menghukummu. Kau harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah kau lakukan, Anak Bodoh!" bentaknya. Aku yang tidak bisa berbuat apapun hanya bisa diam saja. Sungguh, aku ingin dia tahu kalau aku mengidap tumor otak. Namun rasanya sulit sekali untuk memberi tahu Papa. Lagi pula aku belum bisa membuktinya ucapanku.