Aku memilih untuk berganti pakaian menjadi pakaian formal untuk kerja. Ya, memakai setelan jas dengan rambut yang rapi. Seusai melakukan hal tersebut, ku dekati laptopku yang ada di meja kerja. Aku membukanya dan mengecek data-data perusahaan. Rupanya Hotaka melakukannya dengan baik. Kenapa tidak dia saja yang menjadi direktur utama? Kenapa harus aku?
Tak lama Papa pun datang. Tentu saja kedatangannya membuatku tegang sekali. Dia terus menatapku dengan tajam tanpa berbicara apapun. Papa menyuruhku untuk berdiri di depannya. Mau tak mau aku menurut dan berdiri di depan Papa.
BUG!