Cathleen seperti melamun. Wajah wanita cantik itu tidak bersinar seperti biasanya.
Ucapan Mbak lla, soal ancaman Daniel yang akan merebut Samuel jika diri lelaki itu merasa dipersulit untuk menemui Samuel, telah berhasil mengganggu pikiran Cathleen.
"Apakah aku harus mengalah untuk menemui Daniel dengan membawa Samuel untuk bertemu dengannya? Atau bagaimana?"
Keresahan dalam hati Cathleen membuncah saat ini.
Sudah satu tahun lamanya dirinya merasa nyaman bersama Samuel, anak semata wayangnya yang sangat menggemaskan itu. Tetapi karena Daniel mulai mengeluarkan ancaman, dia mulai merasa gelisah.
"Bagaimana kalau Daniel benar-benar merebut Samuel dari tanganku. Bisa-bisa aku tidak diizinkan untuk menemui anakku lagi," bisik Cathleen cemas.
-----
Waktu berjalan. Tampaknya Daniel masih memberi kesempatan pada Cathleen dengan bersabar, sampai Cathleen memberikan izin baginya dan Dahna, nenek dari Samuel untuk bertemu dengan Samuel.