Baixar aplicativo
0.75% Istri ke Dua Dokter Tampan / Chapter 2: Pertemuan Kembali

Capítulo 2: Pertemuan Kembali

Pertemuan Kembali

Diperjalanan menuju kediamannya bersama Salsabila, Nikolas mendapatkan satu notifikasi dari ponselnya. Pria itu membuka pesan dari orang yang dia kenal hingga dia menyeringai.

Drrrrtt Drrrtt

Ponselnya bergetar, orang yang sama memberikan pesan dari akun media sosialnya menghubungi.

"Saya Dokter Daniel." terdengar suara pria di balik ponsel memperkenalkan diri.

"Iya, Dokter. Ada apa menghubungi saya?" tanya pria itu dengan ketus.

"Saya ingin mengundang anda, ke acara seminar kedokteran dan di sana banyak para pengusaha juga yang ikut serta. Saya harap anda bisa datang tepat waktu bersama istri anda." ujar pria itu, mengundang secara personal.

"Wah, sangat menarik rupanya. Baik Dokter Daniel saya akan usahakan datang bersama dengan istri saya." jawab Nikolas. Hingga sambungan telpon itu terputus, Nikolas yang memutuskan terlebih dahulu setelah menjawab.

Pria itu begitu menyeringai, merasa tertarik untuk bertemu dengan pasangan tersebut.

Sementara di tempat lain, di waktu yang sama Cathleen begitu bahagia dia akan segera bertemu dengan sahabat kecilnya. Salsabila.

Perempuan itu beberapa kali menghadiahkan pelukan pada suaminya, pria itu begitu membahagiakan Cathleen dan mau melakukan apa saja untuk dia.

Hingga dia rela menggunakan akun pribadinya untuk menghubungi orang yang sama sekali tidak Cathleen sukai.

"Terimakasih, sayang." melihat sang istri bahagia seperti itu Daniel tersenyum sangat lebar.

Kini kedua nya tidak sabar untuk menantikan hari itu, untuk bisa bertemu kembali dengan sahabat kecil istrinya.

***

Keesokan paginya tiba, Daniel sudah lebih dulu terbangun dan akan menyiapkan sarapan untuk istrinya sebelum mereka berangkat menuju acara seminar kedokteran.

Sementara Cathleen berada dalam kamar mandi, membersihkan diri dan bersiap untuk menghadiri acara tersebut.

"Sayang, sarapannya sudah siap." teriak Daniel, membuat Cathleen menjawab dari dalam kamar. Hingga Dahna melihat anak juga menantunya seperti anak kecil sahut-menyahut.

Cathlee menghampiri sang suami bersama ibu mertuanya di meja makan, perempuan itu terlihat sangat cantik memakai sari berwarna peach. Rambut yang ia urai terdapat beberapa jepit rambut di kepalanya.

Membuat Daniel begitu terpesona, hingga pria itu berkali-kali layangkan pujian untuk sang istri.

Dahna begitu bahagia melihat pernikahan anaknya tentram seperti itu. Akan tetapi dalam hatinya ia berharap segera mendapatkan cucu maka kebahagiaan itu akan berlipat-lipat di dalam keluarganya.

Sarapan bersama setiap pagi, hingga mereka berdua berpamitan pada Dahna untuk memulai pekerjaan mereka sebagai dokter.

Dalam perjalanan menuju sebuah gedung seminar Cathleen sangat bahagia, hingga perempuan itu selalu tersenyum sangat lebar menampilkan gigi bersihnya.

"Daniel, itu Salsabila." ucap Cathleen, menunjuk pada salah satu perempuan di gedung tersebut, setelah mereka sampai beberapa menit yang lalu.

Daniel menoleh tersenyum bahagia bisa mempertemukan sang istri dengan sahabatnya.

Hingga mereka kini saling berhadapan dan memperkenalkan pasangan mereka satu sama lainnya.

Cathleen memeluk Salsabila, begitu pun Salsabila perempuan itu begitu bahagia bisa bertemu dengan sahabat kecilnya.

Mereka membicarakan acara seminar tersebut, satu meja bersama membuat Salsabila membisikan sesuatu terhadap Cathleen.

"Ada apa, Sa?" tanya Cathleen membuat para suami menoleh pada kedua perempuan itu.

"T-tidak, a-aku hanya ingin ke kamar mandi. Cath." perempuan itu menjawab dengan terbata, takut pada suami yang menatapnya dengan tatapan elang.

"Mau aku temani, Sa?" tanpa ragu Salsabila menganggukkan kepalanya. Perempuan itu lebih dulu melangkahkan kakinya menuju toilet.

Cathleen meminta izin pada Daniel untuk menyusul Salsabila, pria tampan itu menganggukkan kepalanya.

Perempuan memakai sari berwarna peach itu melangkahkan kakinya. Namun, lengannya di tarik seseorang hingga Cathleen berteriak kecil dengan cepat Salsabila membekapnya.

"Cath, tolong aku." mata lentik itu terlihat berkaca-kaca, Cathleen mengerutkan kedua alisnya merasa heran.

"Ada apa, Sa?"

Salsabila mengungkapkan semuanya terhadap Cathleen sahabat kecilnya, perempuan itu meminta perlindungan juga meminta bantuan agar bisa terlepas dari suaminya yang tempramental.

"Apa dia gila, memaksamu untuk menggugurkan bayi kalian?" Salsabila menyentuh bibir Cathleen dengan satu telunjuknya, agar tidak ada orang yang mendengar perkataan mereka terlebih suaminya. Nikolas.

Cathleen mengerti, perempuan itu sudah menduga jika Nikolas bukanlah laki-laki baik, tetapi Salsabila begitu buta akan cintanya terhadap pria itu.

Kini mereka berdua merencanakan sesuatu untuk Salsabila, agar dia bisa terlepas dari genggaman Nikolas.

"Em!" suara pria itu begitu mengagetkan keduanya, merasa terlalu lama hingga Nikolas mencurigai istrinya, pria itu menyusul hingga toilet wanita.

"Sayang, sudah terlalu lama kamu di sini. Mari kita kembali ke rumah." Nikolas menarik lengan Salsabila dengan paksa, perempuan itu tidak berdaya dan berharap jika sang sahabat bisa membantunya.

Nikolas juga Salsabila tanpa berpamitan mereka keluar dari gedung seminar itu hingga membuat Cathleen merasa khawatir terhadap sang sahabat.

Cathleen berlari mencari Salsabila, melihat istrinya berlari seperti itu membuat Daniel menghampiri dan mempertanyakan dengan khawatir.

"Ada apa, Cath?" Daniel mencoba menenangkan sang istri.

"Salsabila dan suaminya kemana?"

"Nikolas mengatakan jika dia akan menyusul kalian. Apa kamu tidak bertemu?" Cathleen menceritakan bahwa dia bertemu dengan Nikolas pada saat mereka berbicara di depan kamar mandi umum wanita.

Daniel pun merasa khawatir dengan sahabat dari istrinya setelah mendengar cerita dari sang istri bahwa Nikolas memiliki sifat yang tempramental.

Mereka pun kini berlari, secepatnya akan menyusul pasangan itu. Namun, mereka terlambat beberapa menit hingga Nikolas juga Salsabila sudah lebih dulu pergi dari gedung seminar.

"Bagaimana ini, Niel? Aku tidak akan membiarkan Nikolas terus menerus menyakiti Salsabila." tanya Cathleen dengan raut penuh khawatir.

***

Bug! Bug!

Suara pukulan dari ikat pinggang milik Nikolas, laki-laki itu layangkan hingga Salsabila menangis ketakutan. Perempuan itu mendapat perlakuan tidak manusiawi oleh suaminya sendiri.

"Beraninya! Kau mengadu pada Cathleen." suara tegas milik Nikolas menggema di seluruh ruang kamar, mereka tiba dua puluh lima menit yang lalu setelah keluar dari gedung seminar.

"S-sakit," keluh Salsabila, perempuan itu berusaha menahan rasa sakit dari pukulan-pukulan ikat pinggang mengenai tubuhnya.

"Apa? Sakit kamu bilang! Setelah apa yang kamu bicarakan terhadap Cathleen! Lebih sakit saya di bandingkan kamu, Salsabila! Dan kamu selamanya milikku, sayang." Nikolas menyeringai, kini mendekati Salsabila penuh dengan luka lebam di lengan putih mulusnya.

Pria itu memeluk, menyalurkan obat dari rasa sakit setelah beberapa kali pria itu layangkan pukulan. Nikolas pun merasa lega setelah melihat Salsabila tidak berhenti menangis.

Perempuan itu hanya bisa memeluk dirinya sendiri, merasakan kesakitan yang di rasakan.

"Jika kamu tidak mau aku pukul, jangan nakal sayang!" Belaian lembut itu Nikolas lakukan terhadap sang istri. Namun, Salsabila menolak untuk di sentuh setelah laki-laki itu merasa puas menyakitinya.

"J-jangan, l-lakukan. A-aku mohon." Salsabila memohon pada sang suami agar tidak melakukan kewajibannya sebagai suami, perempuan itu memundurkan tubuhnya tidak mau melayani setelah menyakiti.

Hingga Nikolas kembali berang, dia merasa tidak seharusnya Salsabila menolak keinginannya.

"Hey!"


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C2
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login