Bola mata Pendekar Tombak Asmara Hitam melotot besar. Seolah-olah bola mata itu ingin keluar dari tempatnya.
Sepertinya ia ingin bicara, tapi sayangnya, darah segar sudah lebih dulu keluar dari mulut orang tua tersebut.
Ia muntah darah sebanyak dua kali. Tapi, walaupun sudah menderita luka yang parah, nyatanya orang tua tersebut masih belum mampus juga. Ia bahkan masih bisa berdiri dengan kokoh.
Ujung pedang Gadis Suci Dari Selatan menempel di tenggorokan Pendekar Tombak Asmara Hitam. Ujung pedang itu tidak pernah berpaling.
"Sekarang kau sudah kalah," kata Liu Liu dengan suara yang sangat dingin. "Aku ingin tanya, di mana kitab guruku yang telah kau curi?"
Orang tua itu tidak menjawab. Ia hanya tersenyum dingin. Mendadak darah segar yang kental meleleh kembali dari mulutnya.
Tidak lama setelah itu, Pendekar Tombak Asmara Hitam telah tewas.
Tubuhnya seketika ambruk ke atas tanah dengan darah yang membasahi sekujur tubuhnya.