Di satu sisi yang tidak jauh dari tempat pertarungan Zhang Yi, terlihat Biksu Fang saat ini sedang bertarung dengan gencar melawan dua tokoh sesat sekaligus.
Tokoh sesat yang dia lawan menggunakan senjata dua kapak besar berwarna hitam kelam. Yang satu lagi menggunakan tombak sepanjang satu depa lebih. Ujung mata tombak berwarna merah pekat.
Seolah-olah warna merah itu tercipta karena banyaknya darah manusia yang sudah mampus di ujung mata tombak tersebut.
Bertarung menghadapi dua tokoh sekaligus, Biksu Fang mau tak mau harus bertindak eksta hati-hati. Sekarang ini, ia tidak mau sembarangan bertindak seperti mulutnya yang selalu sembarangan bicara.
Biksu Fang sadar akan posisinya. Maka ia benar-benar mengerahkan tenaga dan kekuatannya dalam menghadapi kedua tokoh sesat tersebut.
Toya yang ia gunakan berkelebat membuat gerakan sedikit rumit. Ia sudah mengeluarkan salah satu jurus andalan dari kuilnya yang bernama Toya Buddha Pengampun.