"Biar tidak bau apek, jendelanya harus di buka," gumam Aneska membuka jendelanya lebar-lebar sehingga kamarnya yang tadi nampak temaram sekarang menjadi terang dari cahaya yang masuk lewat jendela.
Aneska berdiri sesaat di depan jendela melihat langit yang terlihat penuh dengan cahaya keemasan. "Aku seperti mimpi bisa berada di tempat ini lagi. Jujur saja aku sudah putus Ervin mengurungku di Apartemennya. Aku sungguh tidak mengerti dengan cara pikir Ervin. Kenapa dia mengurungku seperti itu?"
Aneska menarik napas panjang, perasaannya sangat lega. "Aku tahu Ervin pasti akan mencariku ke sini tapi tidak masalah buatku walau pun dia tahu aku ada di sini, setidaknya aku bebas mau berbuat apa pun di sini. Ini adalah hidupku, Ervin tidak boleh mengatur aku."
Terima kasih my reader masih mengikuti Ervin dan Aneska.