Siang itu, Andra kedatangan tamu. Pegawai di kantornya mengatakan bahwa ada seorang pria berjas yang katanya adalah rekan kerja Andra, tanpa pikir panjang atau menanyakan detail ciri-ciri sang tamu, Andra langsung mempersilakan pria tersebut untuk masuk ke ruangannya. Padahal, ia juga sedang sibuk-sibuknya.
Tok, tok, tok!
"Masuk!" seru Ben kemudian.
Pintu dibuka, pemuda berjas coklat yang menjadi tamunya itu melangkah masuk dan berjalan menghampiri Ben yang sedang duduk di kursi kerjanya.
"Selamat siang, Tuan Ben."
Andra sontak membeku di tempat duduknya saat mendengar suara pria itu, ia lantas mendongak dengan perasaan tak nyaman.
Dan benar saja, Andra sangat mengenali suaranya. Orang itu adalah Andrew.
Andrew menyunggingkan senyum miring dengan raut wajah tak suka, ia melipat tangan di depan dada sambil mencibir Ben. "Kau sangat percaya bahwa yang datang ini adalah teman bisnismu?" Andrew tersenyum miring.