"Sebentar Bud, aku jadi bingung," ucap Maya. "Gimana kalau kita jangan jalan dulu. Kamu ceritain dulu deh apa yang sebenarnya terjadi di dalam tadi."
"Emm ... aku nggak apa-apa kok May, cuma agak bingung aja," sahut Budi. "Kita keluar aja dari sini terus cari tempat ngopi yang deket."
"Oh, ya udah oke. Yuk," sahut Maya langsung menyanggupi, berpikir bahwa sepertinya Budi perlu menjauh dari klinik terapi ini.
Keduanya mengendarai motor keluar dari area parkir klinik yang cukup mewah tersebut, dan menuju ke jalan besar yang mengarah ke rumah sakit tempat Maya meninggalkan mobilnya tadi.
"Bud, tuh ada kafe kecil," kata Maya sambil menunjuk ke sebuah kafe yang tampak sangat estetik di tepi jalan. "Kayaknya nyaman buat ngopi dan nongkrong."
Budi menoleh dan dengan cepat mengangguk. Kemudian ia segera membelokkan sepeda motornya ke arah kafe tersebut.
Setelah memarkirkan motornya di area parkir kecil di halaman kafe, Budi dan Maya mencari tempat duduk di bagian dalam kafe.