"Tuan Brag!"
Seseorang yang dikenalnya memanggil nama yang sudah lama tidak disebutkan.
Brag seketika menatap sang empunya suara, lalu dengan cepat, ia menarik pria tua itu ke sisi gang yang sepi dan gelap.
"Tuan Brag, ini saya, apa Tuan sudah lupa?"
Brag sudah tidak pulang selama lima tahun, apa mungkin seseorang seperti Brag bisa lupa? Ia tak percaya, itu sangat mustahil.
"Bukankah sudah kubilang kalau kau bertemu denganku di mana pun, bersikaplah seolah kau tidak mengenalku!" Brag menekankan suaranya.
Sekalipun ia tahu bahwa Nadir dan pengikutnya tidak berada di negara ini. Tetapi tak menutup kemungkinan, informan-informan Nadir yang bertebaran di segala penjuru kota mengenalinya dan melaporkan hal ini pada Nadir.
"Ma-maafkan saya Tuan," ucapnya terbata-bata.