"Apa kau patah hati karena Vanessa mengejar Malik?" Santo bertanya.
Pedro belum menjawab, ia menatap ruas jalan yang tampak padat dan ramai.
Apa ia patah hati?
Pertanyaan yang sama persis yang muncul dalam otaknya. Ia pun tersenyum menanggapi pertanyaan konyol tersebut.
"Apa wajahku terlihat seperti orang patah hati?" Pedro menatap dingin.
Wanita baginya hanya tempat persinggahan sementara. Pedro pun sudah tidur dengan banyak wanita sebelum bertemu dengan Vanessa. Dan menurutnya semua biasa-biasa saja.
"Tidak," kata Santo.
*
Buk!
Pukulan mendarat tepat di kepala Dave. Entah sudah berapa lama ia menempati tempat kecil yang dingin itu, yang ia tahu, ia kembali pada tempat yang membawanya pada kenangan lalu.
Di kediaman Alana.
Pria dengan tatapan penuh benci dan amarah itu tak menjawab. Ia mengambil cambuk, tampak tak sabar melakukan penyiksaan ronde kedua setelah memukul Dave seperti samsak tinju.
"Ugh!"