Mata Su Qing terbesit ekspresi lelucon. Untuk mengetahui bahwa tidak banyak kesempatan untuk melihat adik sepupunya ini mengakui kekalahannya. Oleh sebab itu, kalau bisa menangkap satu momen, maka tangkap saja.
Huhuhu, ingin sekali merekam momen ini. Akan tetapi, bagaimana cara membagikannya?
Adapun konsekuensi setelah membagikannya, Su Qing mengatakan bahwa dirinya tidak takut. Ia punya suami yang patuh padanya. Dengan adanya suami, ia bisa bertindak sesuai temperamennya!
Zhao Youlin memandangi Su Qing yang seperti burung kecil sedang bersandar pada tuannya. Ia memandangnya dengan kedua mata yang berbahaya, tetapi mengira bahwa Su Qing sedang memprovokasinya. Dalam hati ia tersenyum mencibir.