Rania yang tertidur di bangku taman hingga para tamu undangan pulang. Boy melihat itu merasa iba. Segera ia menggendong anaknya dan membawanya masuk ke dalam rumah. Hingga Roy sudah tertidur di dalam kamar. Rania tidak tersadar jika anaknya sudah tidak tidur di pangkuannya lagi.
Boy kembali dan hendak menggendong istrinya masuk ke dalam rumah. Akan tetapi tangan Boy yang dingin menyentuh kulit Rania membuatnya terbangun dan terbelalak saat melihat wajah Boy sudah ada di depan matanya.
"Kenapa?" tanya Rania.
"Sudah malam, ayo tidur di dalam," jawab Boy.
"Astaga, aku ke tiduran."
"Loh! Roy mana?" tanya Rania.
"Sudah. Dia sudah aku bawa ke kamar," jawab Boy.
"Oh. Kalau gitu aku ke dalam dulu," kata Rania dengan nada yang dingin. Rania dan Boy mulai ada jarak. Boy mengira itu karena Rania mengantuk dan kecapekan. Akan tetapi hingga beberapa hari sikap Rania tetap dingin terhadap dirinya. Sehingga membuat Boy sedikit kesal. Terlebih dia datang ke kantor polisi tanpa memberitahunya.