Capítulo 149: JALAN BUNTU SANG PEDAGANG

"Jadi kalian adalah salah satu keluarga yang tidak memiliki sihir?" tanyaku.

Dera justru malu saat aku mengatakan hal tersebut. bukankah seharusnya dia bersyukur atas itu?

"Apa yang terjadi? Apakah itu sebuah masalah?" tanyaku.

"Hmm, aku tidak dapat mengatakan itu adalah sebuah masalah tapi ... para petinggi di tempat ini sangat rasis akan hal itu," jawab Dera.

"Lalu kenapa kau masih menunduk di situ!"

Dia baru tersadar sepertinya dia tertidur dalam keadaan berdiri.

"Maafkan aku Nona, aku harus mengantarkannya ke tempat tidurnya terlebih dahulu." Dia pun berlalu.

Aku menyandarkan punggung dan melihat kasau rumah tersebut. Saat ini posisiku sedikit di untungkan karena Luciver tidak menggubrisku dan menelikung pergerakanku hanya saja dia pasti tidak akan diam saat kau melancarkan sesuatu yang menarik perhatian umat banyak.

"Hera, aku menemukan tempat yang bagus untuk itu!" sapa Black Pearl menembus dinding rumah Dera dengan santai.

"Nyaauw!" teriak kucing yang ketakutan.