Elis mengerjapkan matanya, cahaya matahari yang masuk pentilasi membuat tidurnya terganggu. Saat ingin beranjak dari kasur ia melihat disampingnya sudah tak ada Adinata. "Apa yang aku lakukan semalam." Elis mengerjapkan matanya berkali-kali sampai ia memutar pada kejadian semalam. "Hampir saja aku membuat diri menjadi orang yang malu!" Yang menyebabkan selimutnya lalu dia mengambil ponsel cek pesan dari sekretaris Ana. "Biasanya pria itu akan menyuruh sekretarisnya untuk memerintah tapi kenapa hari ini tidak menelpon ataupun mengirim pesan ya?"
"Akhirnya Nona muda sudah bangun" Beberapa pelayan wanita masuk dengan membawa piring roti dan juga susu hangat. "Maafkan kami Nona dan mengetuk pintu tadi. Tuan Muda ingin segera dan memakai pakaian ini. Dan ini alamatnya."