Natasha tersenyum lega. Usahanya untuk diterima kembali sang anak berhasil. Batinnya memang yakin jika Marlo juga merindukannya. Jadi, ia memaklumi bahwa sang anak pantas marah dan cemburu melihat insiden di rumah sakit. Marlo merasa jika ibunya telah direbut oleh Diego.
Kini, sang anak yang sudah tertidur membuat Natasha sangat senang. Akhirnya setelah sekian lama, dia bisa kembali menidurkan Marlo dalam pelukannya.
Selain Kania, di dunia ini Natasha hanya mempunyai Marlo saja di depan matanya. Setelah perceraiannya dengan Diego waktu itu hanya Marlo saja yang menjadi penyemangat dan sumber kekuatan untuk Natasha. Di saat kondisi paling terpuruk, Marlo hadir dengan tangisan merdu yang membuat Natasha bangkit dan semangat untuk meneruskan hidup.
Tak terasa buliran bening meleleh dari kelopak matanya membasahi pipi. Sembari menghela napas dalam, Natasha mengusap pipinya yang basah itu dengan punggung tangannya.