Baixar aplicativo
22.65% Last Boss / Chapter 41: Chapter 41 - Kegelisahan Ink Owl

Capítulo 41: Chapter 41 - Kegelisahan Ink Owl

Di lorong panjang yang dihiasi oleh patung zirah di sisinya, suara langkah sepatu besi bergema sepanjang lorong. Pelayan yang ia lewati langsung membungkuk memberikan penghormatan kepada pria berziarah dengan dua pedang besar menggantung di punggungnya. Langkah lelaki itu kemudian berhenti di depan ruangan penasihat Kaisar, ia mengetuk perlahan dan kemudian membuka pintu ruang itu setelah dipersilahkan masuk.

"Ink … Wah."

Matanya langsung menyusuri seluruh ruangan itu yang sangat tertata, bahkan tumpukan kertas yang biasanya berserakan dimana-mana kini tersusun rapih di belakang meja kerja penasihat Kaisar.

"Sepertinya saya salah masuk ruangan."

"Itu tidak sopan, Tuan Astaroth." Balas langsung Ink Owl dengan suara sedikit tinggi.

Astaorth tertawa seraya memegangi bagian belakang helm besinya yang ia pakai, kemudian melangkah masuk kedalam dan menutup pintunya kembali. Sekali lagi, matanya menyusuri ruangan itu. Tampak tak percaya dirinya melihat ruangan Ink Owl sangat rapih dibandingkan biasanya–tidak pernah menata atau merapihkan ruangannya, tidak ada waktu atau ia lebih sering menghabiskan waktunya untuk bekerja, sebab itu ruangannya jarang sekali ia rawat.

"Ada apa Owl? Tidak biasanya ruangan mu serapih ini?" Tanya Astaroth dengan memanggil nama belakang penasihat Kekaisaran itu, menunjukkan dirinya memiliki hubungan dekat dengan Ink Owl.

"Ah ya …," Ink Owl memberi jeda sesaat seraya ia menaruh satu kertas lagi di atas tumpukan kertas lainnya "Kaisar menegur ku."

"Hah? Tidak biasanya," ujar Astaroth sedikit terkejut mendengarnya.

Ia mengenal Ink Owl, seorang penasihat Kaisar yang terbilang sangat cermat dan pekerja keras, ia mampu mengerjakan tugasnya dengan tepat dan menyelesaikan masalah dengan sangat baik. Bukan hanya Astaroth, seluruh barisan Jenderal Iblis pun mengakui kemampuan Ink Owl dalam mengatur masalah dan menyelesaikan yang terjadi di dalam Kekaisaran. Bisa dibilang, Ink Owl adalah tangan kiri Kekaisaran yang bertugas untuk menjaga kestabilan di dalam Kekaisaran, jadi sangat tidak biasa jika Ink Owl terkena teguran sang Kaisar.

"Bukan hal serius. Kaisar hanya meminta saya untuk memperhatikan ruang kerja Saya dan Kaisar juga meminta untuk tidak memaksakan diri," Tukas Ink Owl kemudian ia duduk di meja kerjanya.

"Oh begitu. Ya paduka juga pastinya khawatir dengan mu yang terus-terusan bekerja seakan tidak pernah berhenti," balas Astaroth terdengar sedikit mengejeknya.

"Sembarangan, saya juga memiliki waktu istirahat."

"Hanya waktu makan siang dan makan malam, kan? Setelah selesai waktunya kau akan kembali bekerja, pantas saja paduka khawatir, kan?"

Ink Owl tidak bisa menghindari pernyataan itu. Ink Owl jarang beristirahat, bahkan Jenderal Iblis yang lain, pelayan istana sampai Kaisar sendiri pun tidak tahu kapan Ink Owl tidur. Meski begitu kondisi tubuhnya tidak pernah menurun, ia selalu dalam kondisi tubuh yang baik meski jarang sekali beristirahat.

"Bukannya tidak mau, tapi saya tidak bisa istirahat," Ucapnya sambil memejamkan matanya. Ucapannya membuat Astaroth mengerutkan keningnya walau tak terlihat karena helm besinya. Ink Owl menghela nafas sesaat, kemudian kembali berbicara "Saat Saya istirahat, entah kenapa saya selalu merasa cemas. Saya merasa ada yang harus saya lakukan dan jika tidak saya lakukan, saya merasa ada hal buruk yang terjadi."

Sudah ratusan tahun ia menjabat sebagai penasihat Kekaisaran, selama itu pula ia menyelesaikan permasalahan Kekaisaran dan memberikan saran terbaik kepada Kekaisaran. Meski dianggap tidak pernah gagal, tetapi sebenarnya ia pernah mengalami kegagalan paling buruk dalam pekerjaannya. Ia pernah memberikan saran yang buruk, meski Kaisar yang kebihaksanaannya melebihi dirinya menyetujui saran darinya, tetapi ia tetap menyalahkan dirinya karena kesalahan itu.

500 tahun yang lalu, ketika perang besar terjadi. Mendukung rencana siasat ahli strategi Kekaisaran, Ink Owl juga memberikan saran untuk memindahkan sebagian pasukan di Hutan Sankta di pindahkan ke wilayah utara Kekaisaran–wilayah persatuan Dwarf yang saat itu semakin melemah. Tetapi keputusan itu menjadi kesempatan untuk aliansi suci mengerahkan pasukannya ke Hutan Sankta, membantai pasukan Kekaisaran yang tersisa dengan keji dan menembus langsung wilayah Kekaisaran. Jika seandainya ia tidak menarik pasukan disana, Kekaisaran saat itu pasti masih memiliki kesempatan, pemikiran itu membuat ia terus menyalahkan kesalahan yang ia perbuat, kesalahan yang membuat Kekaisaran terpojok.

"Mungkin … Saya hanya tidak ingin menyesal lagi."

"Apa yang anda bicarakan?" Tanya Astaroth yang sama sekali tidak mengerti apa yang tengah dirasakan Ink Owl dan apa yang dimaksud Ink Owl.

Ink Owl tekekeh sesaat mendengarnya, ia lupa akan sesuatu tentang Astaroth. Diantara 10 Jenderal Iblis yang ada di era ini, hanya 4 diantaranya yang masih menjadi Jenderal sejak perang besar berakhir. Sedangkan sisanya ada yang terbunuh saat perang besar, dan ada pula yang tiada karena penyakit. Untuk menggantikan kekosongan kursi 6 Jenderal Iblis, Kaisar Iblis memutuskan untuk mencari Jenderal Iblis baru dan salah satunya adalah Astaroth yang dulunya adalah seorang prajurit muda yang menjaga garis pertahanan di hutan Sankta saat perang besar berlangsung.

Mungkin itu menjadi alasan kedekatan mereka berdua, rasa bersalah Ink Owl akan keputusannya setelah mengetahui Astaroth adalah prajurit yang berhasil keluar dari peperangan di Hutan Sankta yang dalam sekejap berubah menjadi hutan berdarah.

"Haa? Kenapa kau tertawa seperti itu?" Tanya Astaroth sedikit jengkel.

"Tidak ada," Jawab Ink Owl kemudian kembali mengambil beberapa lembar kertas yang ada di sisi kanannya.

Astaroth mendengus melihatnya yang kembali bekerja, setidaknya ia benar-benar berharap burung hantu itu dapat beristirahat sedikit lebih lama lagi.

"Jadi apa tujuan anda datang kemari, Tuan Astaroth?" Tanya Ink Owl, Jenderal Iblis diberi wewenang untuk memelihara, mengatur dan menjaga wilayah yang diberikan kepada mereka. Karena itu para Jenderal yang diberi wilayah oleh Kaisar tidak bisa berpergian seenaknya tanpa alasan dari wilayah mereka karena memiliki tanggung jawab atas wilayah tersebut.

"Ah benar, aku hanya ingin memberi laporan tentang gagal panen di wilayah ku. Air sudah surut, petani juga sudah membersihkan ladang mereka kembali dan menanam ladangnya kembali," Astaroth kembali mendengus dengan perasaan bersalah, kemudian ia kembali berbicara "Maaf ya. Bencana ini pastinya membebani keuangan Kekaisaran."

"Ah itu tidak masalah. Tidak ada yang bisa menghentikan bencana alam, ya walau saya yakin Kaisar mampu melakukan itu, tapi sungguh anda tidak perlu merasa bersalah karena itu. Lagipula, meski harus membebani keuangan tapi sebenarnya tidak seberat yang anda pikirkan. Bisa dibilang, keuangan Kekaisaran masih dalam hitungan aman," Balas Ink Owl, ia juga yang mengelola keuangan Kekaisaran dibantu dengan Iblis lain yang ia pekerjakan dan ia percayai, karena itu ia bisa tahu semua pengeluaran Kekaisaran.

Astaroth menghela nafas lega "Syukurlah," Ucapnya, ia melemaskan kedua pundaknya dan bersandar dengan perasaan lega.

Jenderal Iblis tidak diberi kemampuan untuk mengatur sebuah wilayah dan mensejahterakan nya, mereka hanya memiliki kemampuan untuk memimpin sebuah pasukan dan menjadi ujung tombak Negeri mereka. Bagi prajurit pernah mengalami pedihnya medan pertempuran seperti Astaroth, sangat sulit untuk mengurus sebuah wilayah.

Ia kembali menegak tubuhnya dan berbicara "Ah benar, pagi tadi Paduka melewati wilayah ku, sepertinya beliau ingin pergi ke wilayah Elf."

"Oh benar. Paduka memang mendapat undangan dari Ratu Elf untuk datang ke sana. Ya kunjungan paduka baik untuk hubungan Kekaisaran dan Negeri Elf, tapi entah kenapa firasat ku tidak enak. Bukan sesuatu yang buruk sih, tapi rasanya pekerjaan ku akan bertambah banyak."

Astaroth hanya tertawa canggung setelah akhirnya mendengar burung hantu itu mengeluhkan pekerjaannya sekarang.

Sementara itu di Istana negeri Elf. Selepas makan siang, Void bersama Ratu Sylvia menunggu di balkon Istana yang mengarah ke taman belakang Istana. Selagi minum teh bersama, seorang penjaga Elf melapor jika pemimpin persatuan wilayah Dwarf telah tiba. Saat itu Void yang selama kehidupan sebelumnya belum pernah melakukan pertemuan penting merasakan gugup yang luar biasa.

'Aku ingin pulang ...'

To be continue


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C41
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login