"Kamu lagi mikirin apa?"
"Makasih." Arkala menerima minuman kaleng yang baru saja diberikan oleh Arsena. Lelaki itu menenggaknya hingga tersisa setengah, lalu berdecak pelan, merasakan ledakan soda di langit-langit mulutnya. "Tante Widya," ucapnya. Menjawab pertanyaan Arsena.
"Mama tiri kamu? Kenapa? Kamu dimarahin lagi?"
Pemuda itu menggeleng, lalu berjalan ke arah balkon dan berdiri di pinggiran tempat itu sembari menatap langit. "Kemarin aku denger Tante Widya lagi teleponan sama seseorang, Sen. Dan aku denger jelas, kalau orang itu adalah mantan pacarnya."
"Mantang?" Karena penasaran, Arsena menyusul sang kekasih, lantas berdiri di samping kanan Arkala. "Kok bisa? Mereka masih berhubungan baik?"
"Kayaknya iya. Aku nangkepnya juga gitu. Soalnya, Tante Widya bilang makasih, karena mantannya ngucapin selamat ulang tahun."
"Terus? Apa yang bikin kamu ngelamun sejak tadi?"