"Kak Arkala nggak mau di sini dulu?"
Arkala dan Arsena menoleh pada seorang gadis yang merupakan teman sekelas Kinan. Berani sekali dia bertanya seperti itu pada si penguasa sekolah.
"Nggak bisa. Gue juga harus balik kelas," jawab Arkala, sedikit tidak senang.
"Kak Arkala, makasih ya udah bantuin aku bawa buku ini."
"Sama-sama, Kin. Elo kan pacarnya Alvaro."
Wajah Kinan bersemu malu. Dia langsung menunduk, menghindari tatapan Bu Anna yang sepertinya belum mengetahui tentang hubungannya dengan Alvaro.
"Alvaro ketua Osis?"
Benar saja. Kinan meremas rok abu-abunya ketakutan. Semua orang juga tahu, bahwa Bu Anna adalah wali kelas kekasihnya.
"Iya, Bu. Ya udah, kalau gitu saya sama Arsena permisi dulu ya, Bu Anna. Dadah .... "
"Dadah, Kak Arkala .... "
Arkala sampai ketakutan melihat reaksi para gadis kecentilan yang tengah melambaikan tangan ke arahnya. Lelaki itu menarik tangan Arsena, membawanya sedikit berlari.