"Gue boleh liat-liat ruangan ini?"
Arkala mengangguk dan merentangkan tangan lebih terbuka.
"Liat aja. Elo adalah cewek pertama yang masuk ke ruangan ini," katanya.
Arsena menoleh. "Oh, ya? Emang pacarnya Alvaro nggak pernah dateng?"
"Kinan?" Lelaki itu beranjak dan menyibak gorden putih yang sedari pagi menutup jendela. "Alvaro nggak pernah rela kalau Kinan dibawa ke sini. Dia takut ceweknya digodain."
"Gue setuju sih sama Alvaro. Dia itu bener-bener ngejaga ceweknya banget. Gimana dia nggak takut, kalian aja punya Gavin yang pecicilan dan suka godain cewek."
Arkala tertawa pelan, namun membenarkan juga. Dia menatap punggung Arsena yang tengah membelakanginya dan berdiri di depan jendela. Gadis itu terlihat menikmati pemandangan yang dia lihat dari lantai lima.
Mungkin saja ini pertama kali baginya. Yang jelas, Arkala senang karena hubungan mereka tidak semenyeramkan dulu.
"Sen, gue minta maaf sama lo."