"Gavin? Lo ngapain di sini?"
Gavin yang sudah berdiri di samping meja Arsena menoleh pada Rangga. Dia menarik tangan lelaki itu dan membawanya sedikit menjauh dari Arsena.
"Lo ngapain narik-narik gue, hah?" tanya Rangga, sembari menghempaskan pegangan tangan Gavin.
"Lo kenapa ngajak Sena ke sini? Lo nggak liat, kalau di sini cowok semua? Lo tahu, dia itu jadi pusat perhatian cowok-cowok."
Seperti itulah Gavin. Meskipun dia pecicilan dan cablak, namun tingkat kepeduliannya sangat tinggi. Itu karena, Gavin mempunyai satu orang adik perempuan yang harus dia jaga.
Itulah mengapa pemuda yang agak slengean itu pernah membela Arsena mati-matian di depan Arkala.
"Emangnya kenapa? Toh, Sena ada gue yang jagain. Kenapa elo yang ikut campur, hah?" Rangga terkekeh pelan. "Oh, gue tahu. Lo pasti disuruh Arkala, kan? Kenapa? Dia cemburu sama gue?"