"Itu menurutmu, tapi tahta kerajaan tidak bisa disebut dengan mudah diambil begitu saja," jelas Pangeran Kenzi yang tahu sulitnya persaingan mendapatkan tahta kerajaan tersebut walaupun dia tidak menginginkan tahta itu, tapi demi sang ibu Pangeran pun ingin menjadi seorang Raja.
"Lebih baik mundur saja tidak usah menjadi seorang Raja, kita bisa bicarakan dengan Ratu, daripada harus tercipta seperti ini kapan kau pulang, aku akan terus menunggumu di istana dan hanya bertemu beberapa hari saja, aku udah kembali ke istana kerajaan lagi," kata Zina bersedih karena mereka berpisah terlalu lama.
"Jangan seperti itu, ini merupakan perjuangan, akan indah pada waktunya," kata Pangeran Kenzi mengusap kepala Zian membuat Zia. merasa sedang diperlukan seperti itu dan rindu bisa bersama pangeran Kenzi.
Tiba-tiba sekelompok perampok datang mereka menghadang Zian dan pangeran.
"Berhenti!" kata salah satu perampok dari lima orang yang menghadang Pangeran Kenzi dan Zian.