Abraham menyaksikan dengan gamblang bahwa air mata ketulusan sang putri cantik itu betapa besarnya kepada pangerannya, Abraham trenyuh dan begitu cemburu melihat Adaline seakan kehilangan separuh jiwanya hanya karena kepergian Shem yang akan kembali itu. Abraham sangat menginginkan menjadi bagus dari ketulusan Ada line kepadanya.
Dada Abraham bergelora kuat berhadapan langsung dengan putri cantik yang kini telah menjadi pilihan hatinya itu. Pilihan hatinya yang entah bisa berbalas atau kah tidak akan pernah, rasanya Abraham begitu mustahil menggeser posisi pangerannya yang jauh lebih sempurna dari dirinya itu. Lagipula merebut paksa juga bukan tindakan ksatria, bisa saja jika Abraham itu lelaki busuk yang menghalalkan segala cara demi merebut dan memiliki Adaline, maka ia menculik dan mengikat paksa perempuan itu ke dalam hasrat cintanya.