Angel hanya menunduk tanpa menjawab pertanyaan Bian. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat melihat kemarahan Bian padanya.
"Berani sekali kalian membicarakanku di belakang!" kata Bian, marah. "Apa kalian tidak menghormatiku sebagai pimpinan?! Aku pemilik perusahaan ini!" teriak Bian lagi.
"Sabar, Pak" bisik Kirani pada Bian.
"Yang kalian lakukan ini kriminal. Apa pun alasannya, pengeroyokan tetap saja tindakan kejahatan dan saya tidak mau kejadian seperti ini terjadi lagi di perusahaan saya," kata Bian masih dengan kemarahannya. "Apa kalian ingin menghancurkan perusahaan dengan cara seperti ini?!"
"Bukan Pak, justru karena kami peduli pada Pak Bian jadi kami ingin memperingati wanita licik yang mungkin berniat menghancurkan Pak Bian," kata Tari, pelan.
"Kalian masih tidak percaya dengan omonganku?!" kata Bian, membalas.
"Tapi, Pak...," kata Ani yang kali ini ingin membantah.