Setelah mandi, Mia duduk di atas tempat tidur dan menyalakan ponselnya kembali. Ketika melihat notifikasi yang memberitahunya bahwa dia melewatkan lebih dari lima puluh panggilan masuk, alisnya bertaut erat.
Kemudian, terdengar suara denting yang menandakan pesan suara masuk. Mia melihat nomor telepon Wira di sana. Dia berpikir apakah dia harus membukanya.
Dengan refleks, Mia menoleh ke arah kamar mandi. Ada suara air dari sana, dan siluet sosok Petra tampak di pintu kaca berkat cahaya di ruangan itu.
Mia memalingkan pandangannya. Dia kembali menimbang: dengarkan, atau langsung hapus saja?
Setelah mengertakkan giginya, Mia menekan tombol hapus. Meski begitu, ketika melihat jendela yang menanyakannya untuk benar-benar menghapus pesan itu atau membatalkan perintahnya, dia kembali merasa ragu.
Tiba-tiba, kata-kata Eri terlintas di pikirannya, dan ekspresi di wajah Mia semakin serius. Pada akhirnya, dia mengeluarkan earphone-nya dan mendengarkan pesan itu.