Mia tertawa. Namun tiba-tiba, dengan kuat, Mia mendorong Petra dan menekannya terbaring di ranjang. Petra mengernyit samar.
"Ra…."
"Ya?" Petra memicingkan matanya, jakunnya bergulir naik dan turun.
Jemari Mia yang halus mengelus tulang selangka Petra dengan gerakan memutar. Mengabaikan sesuatu yang menekannya dengan gigih, Mia bertanya dengan sombong, "Kau benar-benar ingin?"
Petra tetap diam. Dia menatap Mia dengan semakin dalam.
Apakah tubuhnya tidak cukup jujur?
Mia menatapnya, yang kini agak jengkel, dan senyumannya semakin lebar. "Kau tidak mau?"
"..." Petra menghela napas. "Mia…."
"Lupakan," ucap Mia, kemudian bermaksud untuk beranjak bangun.
Namun sebelum kakinya bisa melangkah, tubuhnya ditarik kembali oleh Petra. Kemudian, suara yang dalam menyusul dengan nada manja, "Ya!"
Melihat Petra tampak tidak sabar, Mia seketika merasa senang. Dia membungkuk dan mengecup sudut bibir Petra, kemudian mencium leher Petra yang berkedut dengan semangat. "Hari ini, aku di atas."