Petra baru saja menyadari betapa senangnya dia menjadi seorang ayah, namun jika putranya itu selalu saja mengganggunya, sengaja atau tidak sengaja, dia menjadi tertekan!
Mia terkejut. Apakah dia terlalu terlena dan tidak melakukan tugasnya dengan benar?
"Kita harus bagaimana?" tanya Mia dengan bingung, hatinya mengutuki Petra.
"Biarkan saja dia, ayo kita lanjutkan..." kata Petra dengan tenang.
Wajah Mia berubah suram. Dia mendorong Petra menjauh. "Ya, sebentar!" serunya pada Jamie. "Ibu sudah bangun!"
"Oh! Oke!" jawab Jamie. Setelah itu, tidak terdengar apapun lagi.
"Bangun!" Mia mengertakkan giginya dan berbisik, "Bangun atau…."
"Memangnya tadi kau tidak menikmatinya?" Petra terkekeh.
Begitu putranya sudah bicara, tentu saja mereka tidak bisa melanjutkan olahraga pagi mereka. Meski begitu, bentengnya sudah ditaklukkan. Petra berpikir; dia akan berusaha lebih keras untuk meruntuhkan semua pertahanan Mia.