Susi memandang wajah Mia yang tersenyum, yang jelas berbeda dari ekspresi letihnya ketika memberikan tanda tangan untuk menerima kiriman itu. Dia pun bertanya dengan bercanda, "Siapa yang baik sekali seperti ini, Mia?" Diliriknya gelas yang diletakkan Mia tadi. "Jadi ini alasannya kau membuat kopi. Camilannya sudah diantar."
Mia mengangkat bahu. "Masih tidak ada namanya…." Toh dia berkata jujur. "Rasanya menyentuh saja."
Susi tertawa. Karena belakangan ada banyak kiriman bunga, saat cerah maupun hujan, dia tidak terlalu penasaran mengenai kiriman camilan seperti ini. Namun ketika melihat logo M' di kotak kuenya, Susi berkata, "Orang ini murah hati sekali…. Ini tidak murah."
Makanan kecil dari M' dibuat dalam jumlah terbatas, dan tidak banyak…. Ini bukan hanya soal uang.
"Ini jauh melebihi kiriman-kiriman bunga itu," canda Mia, kemudian tertawa. Dia memanggil Fira dan Marsha untuk membagikan teh susu dan makanannya.