Capítulo 162: Pelaku akan Selalu Merasa Bersalah

Mia menatap Petra dengan tatapan rumit. Dia hanya bisa melihat sepertiga wajah Petra dari tempatnya berada.

Bukannya Kaisar baru berpartisipasi dalam pembangunan Lake Ruby tahun lalu?

Insiden di Lake Ruby dua tahun yang lalu…. Apa maksud kata-kata Wira?

Bulu mata Mia bergetar samar, dan jantungnya terasa naik perlahan-lahan ke tenggorokannya. Dia menunggu Petra bicara, berharap mengetahui apakah insiden yang dimaksud dari dua tahun yang lalu adalah kecelakaan antara Juanda dan ayahnya. Namun di saat yang sama, dirinya takut untuk mengetahui kebenarannya.

Petra menatap Wira dengan senyum tipis di bibirnya. "Wira, masalah saham ini dan masalahmu, soal Mia... tidak bisa dibandingkan, paham?"

Setelahnya, Petra berbalik, dan pandangannya yang tajam bertemu dengan Mia. Seketika, Mia merasa agak malu.

Ketika dia menghampiri mereka, dia tahu Wira ingin dia mendengar kenyataan pahit yang keluar dari mulut Petra, jadi dia percaya pada Wira.