Azura dan Herosh pun sudah tiba di kediaman Azura. Herosh merasa sangat kesal karena bisa diperintah terus oleh Harris tadi.
"Lain kali tidak usah datang ke sana lagi! Dia adalah orang yang menyebalkan dan suka memerintah! Aku tidak suka!" ujar Herosh lalu duduk di atas sofa ruang tamu.
"Herosh, dia itu bukan memerintah namun bijaksana dan tegas! Begitulah caranya mendidik anak buah agar tidak letoy!" jawab Azura memberikan pendapatnya.
"Bijaksana apanya? Dia hanya melakukan itu karena pangkatnya yang tinggi! Kalau aku lebih tinggi dari pada dia, dia pasti tidak akan berani memerintah aku!" ujar Herosh yang masih kesal terhadap Harris.
Azura ingin sekali memukul kepala Herosh karena kata-katanya barusan. Tentu yang memerintah pastilah orang yang pangkatnya lebih tinggi.
"Dasar Herosh bodoh! Tentu saja kamu bisa memerintah dia dan dia akan takut padamu kalau pangkatmu lebih tinggi darinya!" ujar Azura yang kesal namun geli.