Ibu pemilik warung itu mengurutkan keningnya di saat ia mendengar ucapan Karin.
Karena memang Ibu pemilik Panti Asuhan tidak memiliki anak kandung, jadi ibu pemilik warung itu tentunya merasa aneh, di saat Karin menyebut Ibu Pun Panti Asuhan dengan sebutan ibu.
"Memangnya kamu siapa? Kenapa kamu memanggil ibu panti si asuhan dengan sebutan ibu saya. Padahal kan dia tidak punya anak kandung? Apakah kamu salah satu alumni dari anak asuh dia?" Pemilik warung tersebut menetap Karin dengan tajam, padahal dulu di saat Karin sering belanja di warung itu. Karin selalu menjadi pelayan di sana, karena memang saat itu karin belum memiliki pekerjaan tetap, jadi untuk mendapatkan uang agar bisa membantu ibu panti asuhan. Karin merah melakukan apapun sebagai pelayan pun Karin sanggupi, asal ia bisa memiliki uang yang halal.
Mungkin saja pemilik warung itu tidak mengenali Karin, karena Penampilan karya sekarang karena dulu Karin berpenampilan sangat sulit dan juga sangat katrok.