202
...
Sebuah pesan dari Tyo. Kubalas dengan senang
hati pesan tersebut. Beberapa bulan yang lalu Tyo
memberiku kabar baik. la bilang kalau akhirnya ia
berani untuk mendekati Annisa. Dan memacari
sahabat kami dari bangku kuliah itu. Meski ada
satu hal yang membuatku kaget. Ternyata Annisa
pernah menyukaiku. Namun menyerah saat ia
sadar aku takkan pernah berpaling dari gadis yang
kucintai.
Dan sekarang aku yang menyerah pada keadaan.
Sadar kalau perasaanku takkan mungkin
dipaksakan. Aku yang bodoh. Harusnya aku tak
pernah punya perasaan ini. Yang pada akhirnya
menyakiti semua orang. Terlebih Reina. Aku yakin
ia yang sangat terluka karena keputusanku. Aku
memberinya harapan dan aku sendiri yang
menyerah saat harapan yang sama tumbuh di
hatinya.
Lu kapan pulang, Bro? Kemaren gue sama Nisa ke
rumah lu. Niatnya mau nengokin nyokap lu. Gue
sama Nisa kangen sama Reijuga. Tapi bukannya
kangen-kangenan, kita malah kaget banget liat